Assalamu’alaikum Wr. Wb
Tahun Baru Masehi 2014 is coming... Berbagai kegiatan, event, acara
diselenggarakan untuk menyambut malam pergantian tahun ini. Mulai dari acara
konser musik dari rock sampai Dangdut, dari acara pesta sampai pengajian
akbar/dzikir bersama. Acara di televisi pun tidak mau kalah, dengan menyiarkan
secara langsung pagelaran musik, live event, hingga box office movie. Saya
sendiri malam ini memilih untuk menonton film. Yang menarik adalah bintangnya
tentunya, siapa lagi jika bukan Shahk Rukh Khan. Hehehe... kata temanku, si MNC
ini ga kebagian artis, jadi tayangin film.... oleh channel lain artis semua
pada manggung. Tapi bosen ah kalau acara melulu kaya’ gitu.
Film di MNC ini adalah film terbaru Shakh Rukh Khan
“Chennai Express” bersama aktris Deepika Padukone dengan durasi kuran lebih 3
jam an (di MNC semalam sih tayang dari jam 20.30 s.d 24.00 wib). Film komedi
dihiasi percintaan ini bagus sekali. Bermula dari Seorang Pemuda bernama Rahul
yang mendapat wasiat dari Kakeknya untuk menabur abu nya di Sungai Suci
Raneshwaram. Dalam Perjalanannya Rahul bertemu dengan seorang wanita bernama
Meena. Keluarga Meena ini sangat unik, Ayahnya adalah seorang Ketua Mafia, dan
Meena sendiri kabur dari rumahnya karena akan dijodohkan dengan seorang Mafia
juga. Perjodohan ini dilakukan Ayahnya untuk memperluas kekuasaan. Cerita lucu
ditambah bebera adegan heroik Shakh Rukh Khan menjadikan film sangat menarik,
tidak bosan walau melihatnya berkali-kali. Dari film Chennai Express ini ada
beberapa hikmah yang dapat saya ambil, antara lain :
1.
Witing Trisno, Jalaran Soko Kulino
Ini adalah peribahasa Jawa, yang
artinya “Cinta Datang, karena Terbiasa Bersama” atau bisa juga dibilang cinta
Lokasi kali ya... Meena yang berusaha kabur bersama Rahul, untuk menyelamatkan
diri dari kejaran Ayah dan Calon nya membuat mereka berdua selalu bersama.
Sampai akhirnya Rahul dan Meena sampai di sebuah Desa dan Meena memberitahu
kepada warga di Desa tersebut bahwa Rahul adalah Suaminya, dan disepanjang
jalan Rahul menggendong dirinya. Kemudian warga tersebut percaya dan sangat
terharu mendengar ceritanya.
Ada
sebuah kepercayaan dan kebiasaan di Desa tersebut bahwa setiap
pengantin/pasangan yang bisa menaiki anak tangga tersebut akan langgeng sampai
dengan tujuh generasi. Rahul dan Meena pun melakukan tradisi tersebut. Dan
akhirnya Rahul pun mampu menggendong Meena sampai atas. Saat sampai di Kuil,
Rahul pun diminta untuk mengusap merah-merah (apa ya namanya?) ke Meena, saat itulah
Meena mulai jatuh cinta dengan Rahul. Rahul sendiri dari awal sebenarnya sudah
suka dengan Meena dari awal. Namun Ia baru benar-benar merasakan cinta yang
sebenarnya ketika Rahul dan Meena akan menyelamatkan diri dari amukan Ayah dan
calon suami Meena besarta anak buahnya. Disaat genting itu, Rahul melupakan abu
Kakeknya. Dan Meena lah yang justru mengingatnya. Dari sinilah benih-benih
cinta tumbuh.... (So sweet...)
2.
Eh Cinta itu perlu perjuangan
Mungkin kata-kata ini sudah tidak
asing bagi para pejuang cinta ya (apalagi bagi bara pejuang yang sudah berjuang
bertahun-tahun, tapi belum bisa memerdekan hati si “dia). Rahul harus
mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan restu dari Ayah Meena. Diakhir-akhir
film, Rahul harus menghadapi Calon suami Meena, yang notabene secara fisik
tinggi besar, Rahul menyebutnya “Tiang Jemuran” saking tinggi besarnya.
Sebelumnya Rahul juga harus menghadapi anak buah Ayah Meena.
Dengan rasa cinta yang besar
membuat keberanian Rahul menyulut, dan akhirnya dia memenangkan duel. Ketika ia
memiliki kesempatan untuk menggorok leher calon suami Meena, namun Rahul enggan
melakukannya. Ia berpikir bahwa bukan kekerasan untuk menunjukkan kemenangan,
tapi dengan “cinta kasih”. Dan Ayah Meena serta calon suami Meena mengakui keberanian Rahul serta menjadi
laki-laki “sejati” tidaklah harus seperti kami begitu yang diucapkan Ayah Meena.
3.
JANGAN REMEHKAN KEMAMPUAN ORANG BIASA
Inilah kata yang selalu diucapkan
Rahul, hal ini sangat menginspirasi saya. Sering kali kita meremehkan
orang-orang yang dalam “kacamata” kita lebih rendah/kecil dari kita. Dari film
ini Rahul menunjukkan bahwa Rahul yang bertubuh sedang ternyata mampu melewati
400 anak tangga dan menggendong Meena, tak hanya itu ia juga mempu mengalahkan
para mafia anak buah Ayah dan Calon Suami Meena. Tentunya dengan keberanian
lebih. Begitupun dalam hidup, kita butuh keberanian lebih untuk menghadapi hidup,
untuk mengambil resiko agar dapat naik ke tangga atas, atau berani disaat jatuh.
Hmmm, jangan remehkan ORANG BIASA.... hidup Rahul si penjual manisan, Hidup
kita orang biasa....
4.
Beratnya Menjalankan Amanah
Inilah point terpenting. Rahul yang
mendapatkan amanah untuk menabur abu jasad kakeknya, di tengah perjalanan
menghadapai berbagai halang-rintang. Hingga akhirnya dia mampu melaksanakan
amanah tersebut. Dalam hidup kita memiliki banyak amanah baik dari Tuhan maupun
manusia. Amanah itu bisa berupa harta, jabatan, pekerjaan, anak, istri dsb nya.
Ditengah perjalanan tak sedikit cobaan/ujian/godaan disaat kita menjalankan
amanah tersebut. Tak mudah memang menjalankan amanah, ada saja godaannya. Tapi
yang harus diingat akan ada pertanggungjawaban di akhir nanti. Jadi tunaikanlah
amanah tersebut sebaik mungkin, seberat apapun cobaan/ujian/godaan tunaikan
amanah karena itu adalah kewajiban.
Demikianlah reader
beberapa hikmah dari film “Chennai Express” yang dapat saya simpulkan. Di tahun
Masehi 2014 ini marilah kita sosong hidup yang lebih baik, menunaikan amanah
dan kita butuh keberanian lebih untuk menjadi dari orang biasa menjadi luarrr
biasa. See You...
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar