Bebera minggu terakhir kabar yang cukup menjadi perhatian media adalah
mengenai UMP. sudah menjadi tradisi bahwasannya tiap akhir tahun akan ada kabar
mengenai tuntutan buruh, untuk meminta kenaikan UMP yang sesuai untuk kebutuhan
hidup layak.

Sore ini pun saya melihat berita bahwasannya Pak Jokowi Gubernur baru DKI,
memutuskan bahwa UMP DKI adalah sebesar 2,2 juta. Ada yang bahagia ada juga
yang mungkin akan keberatan akan keputusan ini. Saya sendiri juga cukup kaget
melihat keputusan ini. Bagaimana tidak, hal ini tentunya akan ada efek samping
yang perlu dipikirkan nantinya. Bisa jadi Perusahaan kecil-menengah yang baru
mencoba bangkit, akan sangat terbebani dengan angka yang cukup signifikan ini.
Tapi sudahlah, pastinya Pak Jokowi mempunyai pertimbangan dan juga solusi
nantinya, kenapa jadi saya yang pusing....
Pada posting kali ini saya ga akan bahas mengenai UMP DKI, tapi mencoba
mengajak yuk berpikir sejenak lah. saya sendiripun juga seorang pekerja,
seorang buruh.
Sudah dapat dipastikan bahwasannya UMP akan naik setiap tahunnya.sebenarnya
yang menjadi masalah, kapan ya harga-harga yang gantian turun??? kalau setiap
tahun banyak buruh menuntut kenaikan gaji, cobalah sekarang harga yang di
turunkan... Sebarapa besarpun naik gajinya, pasti hargapun ikut naik... jadi
kapan akan terpenuhinya kebutuhan?
Harapan kita semua adalah gaji naik, harga turun.... jadi akan ada
keseimbangan, yuk menuntut harga turun, jangan hanya menuntut gaji naik. dan
yang lebih penting dalam hidup saya adalah "Siapa yang menabur, pasti akan
menuai". Begitupun dalam dunia kerja, jika kita bekerja keras, memberikan
lebih dari apa yang diminta, saya yakin kita juga akan mendapat lebih dari apa
menjadi standar. Coba deh... "Hidup Buruh yang cerdas". Saatnya
memberi bukan menuntut.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar