Selasa, 20 November 2012

Hikmah » Hati yang Dalam Kala Terluka

Seorang dokter ahli bedah bergegas menuju rumah sakit begitu dihubungi pihak rumah sakit karena seorang pasien dalam kondisi kritis harus segera dioperasi. Begitu sampai dia mempersiapkan diri,mandi dan bersalin pakaian.

Sejenak sebelum masuk keruangan operasi ia bertemu dengan ayah pasien yang raut wajahnya memendam cemas bercampur marah. Dengan ketus laki-laki itu mencecar sang dokter,’’Kenapa lama sekali dokter! Tidak taukah lama anda anak saya sedang kritis? Mana tanggung jawab anda sebagai dokter?’’

Dokter bedah itu menjawab dalam senyum, ’’Saudaraku saya sangat menyesal atas keterlambatan ini. Tadi saya sedang berada diluar,tetapi begitu dihubungi saya langsung menuju kesini. Semoga anda maklum dan dapat merasa tenang sekarang. Doakan semoga saya dapat melakukan tugas ini dengan baik,dan yakinlah bahwa ALLAH akan menjaga anak anda.’’
 
Keramahan sang dokter ternyata tidak meredamkan amarah si bapak,bahkan suaranya mengguntur. ’’Anda bilang apa?Tenang!?Sedikitpun anda tidak peduli rupannya,apakah anda bisa tenang jika anak anda yang sekarat?--semoga ALLAH mengampuni anda-apa yang akan anda lakukan jika anak anda meninggal?’’
 
Sambil tetap mengulas senyum dokter menanggapi,’’Bila anak saya meninggal saya akan mengucapkan seperti yang difirmankan ALLAH: ’’Yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah mereka mengatakan inna lillahi wa inna ilaihi roji’in.

Dokter itu melanjutkan,’’Adakah ucapan belasungkawa yang lain bagi orang beriman? Maaf Pak,dokter tidak dapat memperpanjang usia tidak juga memendekkannya. Usia ditangan ALLAH. Dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan putra anda. Hanya saja kondisi anaknya kelihatannya cukup parah,oleh karena itu jika terjadi yang tidak kita inginkan ucapkanlah inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Saran saya,sebaiknya anda pergi ke mushola rumah sakit untuk memperbanyak sholat dan doa kepada ALLAH agar Dia menyelamatkan anak anda’’. Tambahnya.
 
Laki-laki orang tua pasien menanggapi dengan sinis,’’Nasehat itu memang mudah,apalagi untuk orang yang tidak punya hubungan dengan anda."
 
Sang dokter segera berlalu masuk ruangan operasi. Operasi berlangsung beberapa jam,lalu sang dokter keluar tergerasa-gesa dan berkata kepada orang tua pasien,’’Berbahagialah Pak,alhamdulillah operasi berjalan lancar,anak anda akan baik-baik saja. Maaf,saya harus segera pergi,perawat akan menjelaskan kondisi anak anda lebih rinci."
 
Orang tua pasien tersebut tampak berusaha mengajukan pertanyaan lain,tetapi sang dokter segera beranjak pergi. Selang beberapa menit,sang anak keluar dari ruang operasi disertai seorang perawat.
 
Seketika orang tua anak itu berkata,"Ada apa dengan dokter egois itu,tidak sedikitpun memberi kesempatan kepada saya untuk bertanya tentang kondisi anak saya?"
 
Tak dinyana perawat tersebut menangis terisak-isak dan berkata,"Kemarin putra beliau meninggal dunia akibat kecelakaan. Ketika kami hubungi,dia sedang bersiap-siap untuk mengebumikan putranya itu. apa boleh buat,kami tidak punya dokter bedah yang lain;oleh karena itu begitu selesai operasi dia bergegas pulang untuk melanjutkan pemakaman putranya. Dia telah berbesar hati meninggalkan sejenak segala kesedihannya atas anaknya yang meninggal demi menyelamatkan hidup anak anda."
 
Ya ALLAH rahmatillah hati yang meski terluka,namun tidak bicara

Copas dari http://kolom.abatasa.com/kolom/detail/hikmah/1094/hati-yang-dalam-kala-terluka.html


UMP NAIK??? PASTILAH....


Bebera minggu terakhir kabar yang cukup menjadi perhatian media adalah mengenai UMP. sudah menjadi tradisi bahwasannya tiap akhir tahun akan ada kabar mengenai tuntutan buruh, untuk meminta kenaikan UMP yang sesuai untuk kebutuhan hidup layak.

Sore ini pun saya melihat berita bahwasannya Pak Jokowi Gubernur baru DKI, memutuskan bahwa UMP DKI adalah sebesar 2,2 juta. Ada yang bahagia ada juga yang mungkin akan keberatan akan keputusan ini. Saya sendiri juga cukup kaget melihat keputusan ini. Bagaimana tidak, hal ini tentunya akan ada efek samping yang perlu dipikirkan nantinya. Bisa jadi Perusahaan kecil-menengah yang baru mencoba bangkit, akan sangat terbebani dengan angka yang cukup signifikan ini. Tapi sudahlah, pastinya Pak Jokowi mempunyai pertimbangan dan juga solusi nantinya, kenapa jadi saya yang pusing....

Pada posting kali ini saya ga akan bahas mengenai UMP DKI, tapi mencoba mengajak yuk berpikir sejenak lah. saya sendiripun juga seorang pekerja, seorang buruh.

Sudah dapat dipastikan bahwasannya UMP akan naik setiap tahunnya.sebenarnya yang menjadi masalah, kapan ya harga-harga yang gantian turun??? kalau setiap tahun banyak buruh menuntut kenaikan gaji, cobalah sekarang harga yang di turunkan... Sebarapa besarpun naik gajinya, pasti hargapun ikut naik... jadi kapan akan terpenuhinya kebutuhan?

Harapan kita semua adalah gaji naik, harga turun.... jadi akan ada keseimbangan, yuk menuntut harga turun, jangan hanya menuntut gaji naik. dan yang lebih penting dalam hidup saya adalah "Siapa yang menabur, pasti akan menuai". Begitupun dalam dunia kerja, jika kita bekerja keras, memberikan lebih dari apa yang diminta, saya yakin kita juga akan mendapat lebih dari apa menjadi standar. Coba deh... "Hidup Buruh yang cerdas". Saatnya memberi bukan menuntut.....

Senin, 19 November 2012

My First Post

Assalamu'alaikum....
Duhai Dunia inilah posting pertamaku. Semoga dengan blog ini dapat bermanfaat untuk diri pribadi terutama dalam mengembangkan dan menyalurkan imajinasiku. Dan bisa bermanfaat untuk umat kelak. Amin...
Smile O_O